GeMa NTB.Bima.Gelombang protes terus dilakukan oleh peserta seleksi CPNS P3K terhadap pemerintah kabupaten Bima yang nota bene sebagai perpanjangan tangan para pegawai honorer
Seleksi P3K tahun 2024 menjadi mimpi buruk bagi sebagian pegawai honorer terutama bagi honorer K2 yang sudah puluhan tahun mengabdi namun tidak lulus
Yang menjadi persoalan pada seleksi P3K tahun ini bukan karena tidak lulus nya pegawai honorer saja,akan tetapi kami sesali munculnya nama-nama mereka yang tidak tahu dimana kantor nya dan kapan mulai mengabdi kemudian hal inilah yang mengundang pergerakan hari kamis 02 Januari 2025 ujar Arif Kurniawan selaku pemerhati seleksi CPNS P3K tersebut
ia juga mengatakan dengan adanya persoalan kerancuan dalam seleksi CPNS P3K ini saya bersama puluhan aktivis mencari solusi untuk menjembatani tuntutan para pegawai honorer sehingga kami menyepakati membuka posko pengaduan
Alhamdulillah selama tiga hari adanya posko pengaduan sudah terdapat 136 orang pegawai peserta seleksi CPNS P3K yang tidak lulus terdiri dari 118 orang mengadu secara online dan 18 orang yang mengadu secara offline, dari 136 orang pegawai honorer yang mengadukan keluhannya tersebut masing-masing membawa keluhan antara lain mereka menyesalkan adanya peserta seleksi CPNS P3K yang mengabdi di instansi lain tapi ikut di instansi lain dan hal ini sangat merugikan mereka yang ada di instansi tersebut,selain itu ada juga yang mengadu mereka yang malas masuk kantor justru lulus
Saya berharap dengan data yang kita kumpulkan dari pengaduan ini semoga bisa membantu mencari titik persoalan yang sangat merugikan pegawai honorer terutama bagi mereka guru honorer K2 yang sisa pengabdian tinggal beberapa tahun lagi,dan mengenai tindakan selanjutnya nanti kami bahas setelah kami sepakati sampai kapan kita tutup posko pengaduan.(Muiz)
COMMENTS